Sementara, Ketua DPD Partai Hanura Kalbar Suyanto Tanjung merasa bangga dengan kehadiran KPPI, karena telah mendorong keterlibatan perempuan untuk lebih memahami dan mengerti politik.
Ia mengatakan, selain ada regulasi yang mengatur wajib ada 30 persen keterlibatan perempuan dalam Pileg 2024, dan tentunya juga sudah dimulai dalam Pileg beberapa periode yang lalu.
“Tentunya, kehadiran perempuan seperti yang disampaikan tadi adalah menyejukan buat dunia politik. Karena perempuan adalah penyejuk hati, penenang hati dan mereka juga penyayang,” ujarnya.
Dengan hadirnya perempuan ini, membuat politisi laki-laki menjadi tenang dalam menjalankan tugasnya. Tanjung mengatakan, karena tanpa perempuan, ibarat sayur tanpa garam.
Makanya di dalam politik, harus lebih diperbanyak lagi keterlibatan perempuannya. Khusus di DPRD Kalbar, ada sekitar 12 perempuan dari total 65 anggota legislatif. Tentunya, ada peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.
“Harapan Kita ke depan agar lebih banyak lagi perempuan yang hadir sebagai legislator ataupun di eksekutif nantinya. Kenapa butuh perempuan? Selain mereka pengasih dan penyayang, kemudian mereka ini bisa menenangkan hati dan juga jujur,” ujar Anggota DPRD Kalbar ini.
Untuk keterlibatan perempuan di Partai Hanura Kalbar, Tanjung menambahkan, secara aturan memang 30 persen. Namun, jika dilihat yang hadir saat ini, kehadiran perempuan malahan lebih banyak dibandingkan laki-laki, maka tidak menutup kemungkinan ditargetkan 50 persen.
“Penekanannya pun bukan hanya sekedar dicalonkan, tapi harus jadi. Karena sudah ada contoh, seperti Ketua KPPI ini sebagai juara umum perolehan suara terbanyak se-Kalimantan Barat dengan total 76 ribu suara. Semoga ini bisa menjadi motivator untuk caleg perempuan lainnya,” pungkas dia.***